Talkshow Radio ”Dandim Demak Jelaskan Kilas Perjuangan TNI-AD dan Rakyat”

    Talkshow Radio ”Dandim Demak Jelaskan  Kilas Perjuangan TNI-AD dan Rakyat”
    Acara Talk show bapak Dandim 0716/Demak Letkol Czi Pribadi Setya Pratomo di Radio Suara Kota Wali (RSKW) Demak

    DEMAK - TNI adalah salah satu profesi yang mulia di Indonesia. TNI lah yang bertugas mempertahankan keutuhan negara kita dengan dibantu masyarakat. Selain itu, TNI siap membantu masyarakat bila dibutuhkan. Tak jarang juga TNI mengabdi di pedalaman Indonesia demi tugas negara.


    dibagi menjadi tiga, yakni Angkatan Darat, Angkatan Udara, dan Angkatan Laut. Namun kali ini kita akan membahas mengenai TNI Angkatan Darat karena mereka akan merayakan Hari Juang TNI-AD dalam waktu acara Talk show bapak Dandim 0716/Demak Letkol Czi Pribadi Setya Pratomo di Radio Suara Kota Wali (RSKW) Demak. Jum’at, (16/12/2022)


    Dalam kesempatan itu Dandim menjelaskan tentang Sejarah Hari Juang TNI-AD
    Mari kita mulai pembahasan dengan sejarah Hari Juang TNI-AD.


    Hari Juang Kartika TNI AD merupakan peringatan yang diadakan untuk mengenang Petempuran Ambarawa yang dipimpin oleh Jenderal Soedirman. Kala itu, beliau bersama Tentara Keamanan Rakyat (TKR) berusaha untuk memukul mundur tentara Sekutu.


    Meskipun tentara sekutu mempunyai peralatan yang modern dan strategi yang baik, namun para TKR tetap berjuang di Ambarawa menggunakan semboyan ”rawe-rawe rantas malang-malang putung, patah tumbuh hilang berganti”


    serangan pembebasan Ambarawa yang berlangsung selama empat hari empat malam dilancarkan dengan penuh semangat pantang mundur. Dari tanggal 12 Desember hingga 15 Desember 1945, para pejuang tidak menghiraukan desingan-desingan peluru maut lawan.


    Akhirnya TKR mampu membuat Sekutu menyingkir ke Semarang pada tanggal 15 Desember 1945 menjelang malam hari. Meskipun akhirnya Ambarawa dibumi hanguskan, namun hal ini menjadi kemenangan telak bagi pasukan TKR.


    Tanggal Hari Juang TNI-AD


    Monumen Palagan Ambarawa pun dibentuk dalam rangka mengenang kemenangan Jenderal Soedirman bersama TKR. Tak hanya itu, tanggal 15 Desember 1945 pun ditetapkan sebagai Hari Infanteri. Namun menurut Keputusan Presiden RI No. 163/1999, hari tersebut diganti menjadi Hari Juang Kartika.
    Hari Juang Kartika ini pun diperingati setiap tahunnya oleh TNI-AD, terutama Korps Infanteri. Berbagai hal dilakukan dalam memperingati hari ini, seperti mengadakan apel yang diikuti oleh berbagai pesan dari pimpinan TNI-AD.


    Pada 2 November 1945, Sukarno dan Brigjen Bethel melakukan perundingan gencatan senjata. Namun sekutu mengingkari perjanjian itu sehingga pecahlah pertempuran 20 November 1945 yang menjalar ke dalam kota pada 22 November 1945.

    Bala tentara sekutu melakukan pemboman ke pedalaman Ambarawa untuk mengancam kedudukan TKR. Pada 26 November 1945 terjadi pertempuran yang menewaskan Kolonel Isdiman yang digantikan oleh Kolonel Soedirman.

    Tewasnya Kolonel Isdiman mendorong rakyat dan TKR gencar melakukan serangan balik. Di bawah pimpinan Kolonel Soedirman, pada 11 November 1945, pertempuran pun berlanjut selama berhari-hari. Pertempuran berakhir dengan kemenangan TKR pada 15 Desember 1945.

    Pertempuran tersebut kemudian dikukuhkan dalam pasukan tempur darat utama di TNI Angkatan Darat. Melalui TNI, maka setiap tanggal 15 Desember diperingati sebagai Hari Juang Kartika TNI AD atau Hari Infanteri yang menggambarkan kekuatan NKRI.

    Redaktur   : Makruf/Pendim 0716/Demak

    demak jateng tni kodim 0716/demak
    Muhammad Makruf

    Muhammad Makruf

    Artikel Sebelumnya

    Video Viral Tidak Pernah Dapat Bansos, Setelah...

    Artikel Berikutnya

    Kodim 0716/Demak dan Kodim 0719/Jepara Gelar...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVny Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    TV Parlemen Live Streaming
    Polri TV: Transparan - Informatif - Terpercaya
    Tony Rosyid: Said Didu, Simbol Perlawanan Terhadap Oligaki

    Ikuti Kami